Friday, February 12, 2010

From junkyard, become my proud..





Ingat postingan sebelumnya, dimana Ibu saya bingung dengan warna mobil saya yang berganti-ganti. Ibu gak salah fatal sih, karena Ponton Putih pada gambar di samping awalnya memang berwarna hitam. Tapi, Ibu juga tetap saja salah karena saya tidak pernah menunjukkan wajah asli Ponton Putih (yang masih hitam) sebelum direnovasi.

Well, beginilah wajah asli Mercedes Benz Ponton 190 tahun 1957 yang saya banggakan. Saya menemukan harta berharga ini di suatu "junkyard".

Awalnya istri saya, tidak setuju. "Ngapain beli lagi sih? kan udah ada yang sama. Sama warnanya lagi. Buang-buang uang aja!", protesnya. Istri saya ( dan juga ibu saya dan mungkin juga kaum wanita pada umumnya) tidak bisa melihat bahwa sebenarnya harta yang baru ini adalah MB Ponton 190 tahun 1957, sedangkan yang sudah ada sebelumnya adalah MB Ponton 180c tahun 1961.

Walaupun sudah dijelaskan bahwa ini adalah dua mobil yang berbeda, istri saya si ibu negara tetap tidak setuju, karena tidak sesuai dengan APBN dan RAPBN. Namun, lama-lama ia luluh juga. Karena saya benar-benar ingin memiliki mobil ini. Mobil seri 190 ini, yang merupakan tipe pertama seri Ponton, lumayan langka jika dibandingkan dengan 180c, yang merupakan tipe keempat.

Alhamdulillah, perubahan tidak banyak yang saya lakukan. Mobil ini masih memiliki body yang baik, bodynya pun masih "kaleng". Tidak ada platnya yang keropos. Perubahan yang saya lakukan untuk eksteriornya adalah mengganti warna mobil menjadi broken white, meng-chrome ulang bemper yang sudah kusam. Sedangkan untuk interiornya, mengganti ulang jok dan door trim dari warna creme menjadi dark red.
Perbaikan mesin pastinya, serta menambahkan AC.

Tak hilang akal,saya berkorban untuk membeli satu mobil ponton 180 untuk mendapatkan item-item yang kurang di mobil ini, seperti lampu utama, lampu sen samping dan lampu belakang, serta wood panel dan panel-panel lainnya pada bagian interior. Karena saya sudah mencari kemana-mana, namun tidak berhasil mendapatkannya.
Agar anggaran belanja tidak defisit, maka saya menjual kembali ponton yang saya "kanibal"kan itu.

Akhirnya, voila...!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...